| |
Pelanduk atau kancil adalah nama umum bagi sekelompok hewan menyusui (mamalia) berkuku genap yang tergolong ke dalam marga Tragulus. Pelanduk adalah anggota keluarga Tragulidae, berkerabat dekat dengan kijang dan rusa. Nama ilmiah marga ini, Tragulus, berasal dari gabungan dua kata. Yakni tragos, dari bahasa Yunani yang berarti ‘kambing’, dan akhiran –ulus dari bahasa Latin yang berarti ‘kecil’. Ini sesuai dengan keadaan tubuhnya yang kecil, yang pada usia dewasa ukurannya kurang lebih sama dengan kelinci. Pelanduk berhabitat di hutan hujan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan hewan ini termasuk salah satu ungulata terkecil di dunia. | |
| Pelanduk Kecil |
Berang-berang adalah mamalia semi-akuatik (atau akuatik, pada salah satu jenisnya) pemakan ikan. Berang-berang terdiri dari beberapa marga anggota anak-suku Lutrinae, yang bersama dengan jenis-jenis sigung (badger), biul, dan pulusan (weasel) membentuk suku Mustelidae. Dengan tiga belas spesies dalam tujuh genus, berang-berang memiliki penyebaran hampir di seluruh bagian dunia kecuali Australasia.[1] Mereka umumnya memakan hewan-hewan akuatik, terutama ikan dan kerang-kerangan, serta hewan-hewan invertebrata lainnya; namun juga amfibi, burung, dan mamalia kecil. | |
| Berang-Berang |
Kucing Hutan/Macan Akar (Felis bengalensis): berukuran sama seperti kucing rumahan, Bulu tubuhnya halus dan pendek Warnanya khas, yaitu kuning kecoklatan dengan belang-belang hitam di bagian kepala sampai tengkuk Selebihnya bertotol-totol hitam Pola warna ini sama sekali tidak terdapat pada kucing-kucing liar lainnya. Bagian bawah perut putih dengan totol-totol coklat tua. Ekornya panjang, lebih dari setengah panjang badannya. Kucing hutan selalu tampak berkeliaran, sendirian atau berpasangan jantan dan betina. | |
| Kucing Hutan |
Macan tutul (bahasa Latin: Panthera pardus) adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat. Pada mulanya, orang berpikiran bahwa macan tutul adalah hibrida dari singa dan harimau, sehingga muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa awal | |
| Macan Tutul |
Kalong adalah anggota bangsa kelelawar (Chiroptera) yang tergolong dalam marga Pteropus familia Pteropodidae, satu-satunya familia anggota subordo Megachiroptera. Kata "kalong" seringkali digunakan alih-alih kelelawar dalam percakapan sehari-hari, walaupun secara ilmiah hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena tidak semua kelelawar adalah kalong. Kalong terutama merujuk pada kelelawar pemakan buah yang berukuran besar. Kelelawar buah terbesar, sekaligus kelelawar terbesar, adalah kalong kapauk Pteropus vampyrus yang bisa mencapai berat 1.500 gram, dan bentangan sayap hingga 1.700 mm | |
| Kalong Besar |
Trenggiling (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater (pemakan semut). Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai kulit pengganggunya. | |
| Trenggiling |
Kukang jawa (Nycticebus javanicus) merupakan primata Strepsirrhini dan spesies kukang asli dari bagian barat dan tengah dari pulau Jawa, di Indonesia. Meskipun awalnya dideskripsikan sebagai spesies yang terpisah, kukang jawa dianggap sebagai upaspesies dari kukang sunda (N. coucang) selama bertahun-tahun, sampai penilaian ulang morfologi dan genetika pada tahun 2000-an mengakibatkan promosi status spesies penuh. Kukang jawa paling berkerabat dekat dengan kukang sunda dan kukang benggala (N. bengalensis). Spesies ini memiliki dua bentuk, berdasarkan panjang bulu dan warna. | |
| Kukang Jawa |
Lutung budeng (Trachypithecus auratus) adalah sejenis lutung yang rambutnya berwarna hitam legam. Monyet anggota sukuCercopithecidae ini menyebar terbatas (endemik) di Indonesia bagian barat. Lutung berukuran sedang, dengan panjang kepala dan tubuh antara 46-75 cm. Lutung budeng memiliki rambut tubuh berwarna hitam. Dan seperti jenis lutung lainnya, lutung ini memiliki ekor yang panjang, antara 61-82 cm. Jantan dan betina dewasa umumnya berwarna hitam, dengan betina memiliki warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Anak lutung memiliki rambut tubuh berwarna jingga keemasan. Subspesies nominal, T. a. auratus yang menyebar di Jawa bagian timur, kadang-kadang memiliki individu dewasa yang berwarna jingga seperti bayi lutung, namun sedikit lebih gelap dengan ujung rambut kuning.
| |
| Lutung Budeng |
Surili adalah grup monyet dalam genus Presbytis. Mereka hidup di bagian selatan semenanjung Malaya, di Sumatra,Borneo, Jawa, dan pulau kecil di sekitarnya. Umumnya warna tubuh Surili dewasa mulai dari kepala sampai bagian punggung hitam atau coklat dan keabuan, sedangkan warna rambut jambul dan kepala berwarna hitam. Rambut yang tumbuh di bawah dagu, dada dan perut, bagian dalam lengan kaki dan ekor, berwarna putih. Warna kulit muka dan telinga hitam pekat agak kemerahan. Anak yang baru lahir berwarna putih dan memiliki garis hitam mulai dari kepala hingga bagian ekor. Surili menempati hutan primer dan sekunder mulai dari hutan pantai hingga hutan pegunungan pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl). | |
| Surili Jawa |
Owa jawa (Hylobates moloch) adalah sejenis primata anggota suku Hylobatidae. Dengan populasi tersisa antara 1.000 – 2.000 ekor saja, kera ini adalah spesies owa yang paling langka di dunia. Owa jawa menyebar terbatas (endemik) di Jawa bagian barat. Owa jawa tidak memiliki ekor, dan tangannya relatif panjang dibandingkan dengan besar tubuhnya. Tangan yang panjang ini diperlukannya untuk berayun dan berpindah di antara dahan-dahan dan ranting di tajuk pohon yang tinggi, tempatnya beraktifitas sehari-hari. Warna tubuhnya keabu-abuan, dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah kehitaman. | |
| Owa Jawa |
Jelarang hitam[2] (Ratufa bicolor) atau tupai kerawak hitam (kurang tepat) adalah sejenis bajing besar dengan rambut berwarna hitam dengan hiasan putih di bagian bawah kepala dan ekor yang panjang, lebih panjang daripada rata-rata anggota keluarga Sciuridae lainnya. Hewan ini dapat dijumpai di hutan-hutan Asia Tropis dan Subtropis, mulai dari India hingga bagian selatan Cina serta wilayah baratIndonesia. Hewan yang dapat mencapai panjang 1 m ini dilindungi oleh undang-undang di Indonesia.
| |
| Jelarang Hitam |
Landak jawa (Hystrix javanica) adalah jenis hewan pengerat dari suku Hystricidae. Ciri-ciri fisik yang khas pada landak Jawa adalah tubuhnya yang diselimuti rambut halus (seperti rambut pada mamalia lain), rambut peraba, dan duri. Rambut halus dan duri terdapat di seluruh bagian tubuh landak, kecuali pada bagian hidung, mulut, daun telinga, dan telapak kaki. | |
| Landak Jawa |
Tupai kekes adalah sejenis mamalia kecil yang termasuk keluarga tupai (suku Tupaiidae. Di daerah yang berbahasa Sunda, hewan ini disebut kekes (kékés). Nama ilmiahnya Tupaia javanica (Horsfield, 1822), dan nama dalam bahasa Inggris Javan treeshrew. Tupai yang bertubuh kecil ramping. Panjang kepala dan tubuh sekitar 15 cm atau kurang, ekor sekitar 18 cm (120% kepala dan tubuh). Warna tubuh bagian atas mirip bajing kelapa (Callosciurus notatus) di Jawa Barat. Kuning-coklat abu-abu, dengan bintik-bintik bulu kehitaman. Di sekeliling mata dan di bahu terdapat warna kuning keputihan. Sisi perut dan di bawah kaki kekuningan sampai keputihan. Ekor panjang dan melebar, namun tidak menebal, coklat kuning dengan bintik-bintik kehitaman.
| |
| Tupai Kekes |
Trinil pantai (bahasa Latin = Actitis hypoleucos) adalah spesies burung dari keluarga Scolopacidae, dari genus Actitis. Burung ini merupakan jenis burung pemakan krustasea, serangga, invertebrata lain yang memiliki habitat di habitat luas. gosong lumpur, beting pasir, pantai, sungai, sawah, tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Trinil pantai memiliki tubuh berukuran agak kecil (20 cm). Paruh pendek. Bagian atas coklat, bulu terbang kehitaman. Bagian bawah putih dengan bercak abu-abu coklat pada sisi dada. Alis mata, coretan hitam melewati mata. | |
| Trinil Pantai |
Burung Madu Jawa Javan Sunbirds Aethopyga mystacalis (Temminck, 1822) Jantungan merah, Plisi kembang (Jawa), Klaces, Madu merah, Sesep madu (Sunda). Berukuran kecail (12 cm termasuk ekornya yang panjang), berwana merah terang (jantan). Jantan : mahkota, setrip malar, dan ekor yang panjang ungu gelap mengkilap; kepala, dada dan punggung merah padam, tunggir merah muda, sayap berwarna zaitun, perut abu-abu muda. Perbedaannya dengan burung-madu sepah-raja : dahi merah, ekor lebih panjang, dan perut putih. Betina : sangat kecil warna abu-abu-zaitun buram. Ciri khasnya : sapuan merah pada sayap dan ekor. Iris coklat tua, paruh dan kaki coklat.
| |
| Burung Madu Jawa |
Raja-udang Meninting (Alcedo meninting) berasal dari Asia, tersebar melewati Subkontinen India dan Asia Tenggara. Persebarannya dari barat India, ke arah timur Nepal, Bhutan dan Bangladesh, menuju ke Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Malaysia. Di Tatar Pasundan, Indonesia, burung ini dalam bahasa Sunda disebut manintin. Berukuran kecil (15 cm), punggung biru terang/metalik. Punggung lebih gelap daripada Raja-udang Erasia. Tubuh bagian bawah merah-jingga terang, penutup telinga biru mencolok. Iris coklat, paruh kehitaman, kaki merah. | |
| Rajaudang Meninting |
Burung-madu kelapa (Anthreptes malacensis) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Anthreptes. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar Loranthus, Musa, Hibiscus, serangga, ulat, laba-laba, buah lembu dan memiliki habitat di pekarangan terbuka, kebun kelapa, semak pantai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl. Burung-madu kelapa memiliki tubuh berukuran sedang (13 cm). Burung jantan: Mahkota dan punggung hijau bersinar. Tunggir, penutup sayap, ekor, setrip kumis ungu bersinar. Pipi, dagu, tenggorokan coklat tua buram. Tubuh bagian bawah kuning. Burung betina: Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning muda. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam abu-abu. | |
| Burung Madu Kelapa |
Burung Madu Belukar Rubby-cheeked Sunbirds Anthreptes singalensis (Gmelin, 1789), Sinonim: Chacoparia singalensis Isap madu (Pontianak), Tomi-tomi kaminji (Buton), Kensit Utan (Ketapang). Berukuran kecil (10 cm), berwarna-warni. Jantan: mahkota dan tubuh bagian atas hijau tua mengkilap, pipi merah tua, perut kuning, tenggorokan dan dada coklat-jingga. Betina: tubuh bagian atas zaitun kehijauan, tubuh bagian bawah seperti jantan, tetapi lebih pucat. Iris coklat-merah, paruh hitam, kaki hitam kehijauan. | |
| Burung Madu Belukar |
Pijantung kecil (Arachnothera longirostra) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Arachnothera. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar pisang, jahe-jahean, serangga, ulat, laba-lab dan memiliki habitat di hutan bukit, dataran rendah, hutan sekunder, perkebunan, pekarangan. tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl. Pijantung kecil memiliki tubuh berukuran agak kecil (15 cm). Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning terang. Tenggorokan abu-abu keputih-putihan khas. Paruh panjang melengkung. Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah keabu-abuan, kaki nila kebiruan. Suka bersembunyi, tinggal di kerimbunan tajuk. Suka berada di pohon pisang liar dan jahe-jahean untuk menghisap nektar. | |
| Pijantung Kecil |
Beluk Jempuk Barred Eagle-Owl Bubo sumatranus Raffless, 1822 Berukuran besar (45 cm). Bergaris-garis tebal. Bulu abu-abu tua dengan berkas telinga horisontal mencolok. Tubuh bagian atas coklat kehitaman, bergaris kuning tua halus seluruhnya, alis putih. Tubuh bagian bawah abu-abu keputih-putihan, bergaris hitam tebal. Iris coklat tua, paruh kuning, kaki kuning pucat. | |
| Beluk Jempuk |
Burung-madu sriganti (bahasa Latin: Nectarinia jugularis) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Nectarinia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar Benalu, Mengkudu, Pepaya, Dadap, serangga kecil, laba-lab dan memiliki habitat di pekarangan, semak pantai, hutan mangrove. Burung-madu sriganti memiliki tubuh berukuran kecil (10 cm), mempunyai paruh lancip dan panjang, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur. Jantan: Tubuh bagian bawah kuning terang. Dagu dan dada hitam-ungu metalik. Punggung hijau zaitun. Betina: Tubuh bagian bawah kuning. Tanpa warna hitam pada dagu dan dada. Alis biasanya kuning muda. Iris coklat tua, paruh hitam, kaki hitam. Sering ribut dalam kelompok kecil, berpindah-pindah dari satu pohon atau semak ke yang lain. | |
| Burung Madu Sriganti |
Alap-alap sapi (Falco moluccensis) adalah spesies burung dari keluarga Falconidae, dari genus Falco. Burung ini merupakan jenis burung pemakan mamalia kecil, kelelawar, burung, kadal, serangga yang memiliki habitat di daerah terbuka di semua ketinggian. kebun, tegalan, tepi hutan, atau perkotaan. Alap-alap sapi memiliki tubuh berukuran kecil (30 cm). Jantan: Tubuh bagian atas coklat gelap. Mahkota dan Tubuh bagian atas kekuningan, bergaris dan bintik hitam tebal. Tubuh bagian bawah kuning suram dengan coretan hitam tebal. Ekor abu-abu kebiruan ujung putih dan garis lebar hitam di sub-terminal. Betina: ukuran lebih besar, garis tebal pada ekor. Iris coklat, paruh abu-abu kebiruan, ujung hitam, sera kuning, tungkai dan kaki kuning. Terbang melingkar perlahan, melayang-layang diam sambil mengepak sayap. Menukik saat memangsa. Bertengger pada tiang, pohon, batu cadas. Sarang besar dari ranting, berlapis daun, epifit, atau lumut, pada pohon terisolir, atau pada lubang pohon. | |
| Alap-Alap Sapi |
Cekakak sungai (bahasa Latin = Todirhamphus chloris) adalah spesies burung dari keluarga Alcedinidae, dari genus Todirhamphus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan kadal, serangga besar, katak, ulat, cacaing yang memiliki habitat di daerah terbuka dekat perairan, kebun, kota, tepi hutan, tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl. Cekakak sungai memiliki tubuh berukuran sedang (24 cm). Warna biru dan putih. Mahkota, sayap, punggung, dan ekor biru kehijauan berkilau terang. Setrip hitam melewati mata. Kekang putih. Kerah dan Tubuh bagian bawah putih bersih. Iris coklat, paruh atas abu tua, paruh bawah pucat, kaki abu-abu. Bertengger pada bebatuan atau pohon. Mangsa besar dibanting-bantingkan dahulu sebelum dimakan. Sangat ribut, suara keras hampir terdengar sepanjang hari. Sarang berupa galian dibawah pohon atau tepi sungai. Telur berwarna putih, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan Maret-Juni, September-Desember. | |
| Cekakak Sungai |
Cekakak Jawa (bahasa Latin = Halcyon cyanoventris) adalah spesies burung dari keluarga Alcedinidae, dari genus Halcyon. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga yang memiliki habitat di lahan terbuka, pepohonan, dekat air bersih, tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl. Cekakak Jawa memiliki tubuh berukuran sedang (25 cm). Burung dewasa: Kepala coklat tua. Tenggorokan dan kerah coklat. Perut dan punggung biru ungu. Penutup sayap hitam. Bulu terbang biru terang. Bercak putih sayap saat terbang. Burung remaja: Tenggorokan keputih-putihan. Iris coklat tua, paruh merah, kaki merah. Berburu di lahan rerumputan, jarang di atas air. Lebih banyak diam daripada Cekakak sungai, tapi suara sering terdengar. Sarang berupa saluran dalam tanah. Telur berwarna putih, jumlah 3-4 butir. | |
| Cekakak Jawa |
Elang hitam adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu-satunya anggota marga Ictinaetus. Dinamai demikian yalah karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam. Meski ada pula beberapa jenis elang yang lain yang juga berwarna hitam (lihat uraian di bawah). Sebagai burung pemangsa, elang hitam menduduki puncak rantai makanan dalam ekosistemnya. Meskipun populasinya masih terbilang banyak, burung ini menyebar terbatas di wilayah-wilayah yang berhutan. Elang hitam dilindungi oleh undang-undang RI. Sedangkan menurut IUCN, burung ini berstatus LC (least concern, beresiko rendah). | |
| Elang Hitam |
Burung Hantu Bubo Ketupu atau dikenal juga dengan nama Bloketupuatau Ketupa Ketupu atau Beluk ketupa memiliki nama latin Bubo ketupu (nama latin sebelumnya adalah Ketupa ketupu). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Buffy Fish Owl atau Malay Fish Owl. Merupakan spesies burung hantu berbadan medium dengan bulu unik di bagian kepala yang menyerupai daun telinga yang mengarah horizontal. Panjang tubuh Bubo ketupu dewasa sekitar 40-48cm dengan rentang sayap sekitar 295-390 mm, panjang ekor sekitar 160-181 mm dan berat sekitar 1-2 kg. Ukuran tubuh Bubo ketupu betina lebih besar dibandingkan dengan yang jantan. Kebiasaan burung hantu Bubo ketupu antara lain : Aktif di malam hari seperti kebanyakan spesies burung hantu lainnya, tinggal di tempat yang gelap seperti kedalaman hutan, dan biasanya berkeliaran sendirian. | |
| Beluk Ketupa |
Burung-madu pengantin (bahasa Latin: Nectarinia sperata) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Nectarinia. Burung ini memiliki habitat di tepi hutan, tempat terbuka, perkebunan. tersebar sampai ketinggian 200 m dpl. Burung-madu pengantin memiliki tubuh berukuran kecil (10 cm). Jantan: Tubuh bagian atas kebiruan tua mengkilap. Topi hijau mengkilap. Tenggorokan ungu mengkilap. Dada merah buram. Betina: Tubuh bagian atas zaitun. Tubuh bagian bawah kuning. Mirip betina jenis lain tapi lebih buram. Perbedaan dengan Burung-madu bakau: dada merah, tubuh lebih kecil. Hidup sendirian atau berpasangan. Lebih suka di dalam tajuk dibandingkan burung madu lain. | |
| Burung Madu Pengantin |
Takur Tohtor (Megalaima armillaris) adalah species burung takur (Megalaima) yang endemik Indonesia. Tubuh berukuran sedang (20 cm).Seluruh bulu hijau. Garis kuning-jingga melintang di dada. Dahi kuning-jingga. Mahkota bagian belakang biru. Kadang garis pada dada mengecil menjadi dua bercak bulat.Iris berwarna coklat, paruh hitam dan bagian kaki berwarna biru. Burunung ini sering berbaur dengan burung lain pada pohon buah-buahan. Makanan Burung Takur Tohtor adalah buah-buahan, Ficus, biji-bijian, serangga. Sarang berupa lapisan serpihan kayu, pada lubang di pohon tinggi. Telur berwarna putih dengan jumlah 2 butir. Burung Takur Tohtor berkembangbiak pada bulan April, Mei, Desember. | |
| Takur Tohtor |
Takur tulung-tumpuk (Megalaima javensis) adalah spesies burung dari keluarga Ramphastidae. Takur Tulung-tumpuk adalah burungendemik dari Indonesia. Habitat dari Takur tulung-tumpuk berada di hutan dataran rendah dengan iklin tropis dan wilayah montane dengan iklim tropis. Ancaman terbesar dari burung ini adalah kehilangan habitat. Tubuh berukuran agak besar (26 cm). Berwarna-warni. Bulu dewasa biasanya hijau polos. Mahkota kuning. Bintik kuning dibawah mata. Tenggorokan merah. Bercak merah pada sisi dada. Kerah hitam lebar melewati dada atas dan sisi kepala sampai mata. Setrip hitam yang kedua melewati mata. Iris coklat, paruh hitam, kaki-hijau zaitun suram. Makanan burung ini adalah buah-buahan, Ficus, serangga. Sedangkan sarang berupa lubang pada pohon. Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Berkembangbiak pada bulan April, Mei, Desember. | |
| Takur Tulung Tumpuk |
Paok pancawarna (bahasa Latin: Pitta guajana) adalah spesies burung dari keluarga Pittidae, dari genus Pitta. Burung ini merupakan jenis burung pemakan semut, kecoa, kumbang, siput, cacing, rayap, ula yang memiliki habitat di hutan primer, hutan sekunder tertutup, tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Paok pancawarna memiliki tubuh berukuran sedang (22 cm). Tubuh gemuk, berwarna keemasan bergaris-garis. Kepala hitam dengan alis kuning mencolok dan khas. Punggung dan sayap coklat dengan garis sayap putih. Ekor biru. Dagu putih. Burung betina: lebih suram dan lebih merah. Iris coklat, paruh dan kaki hitam. Bersifat pemalu, kadang terlihat melintas jalan di hutan, namun lebih sering terdengar suaranya. Berlompatan cepat di sepanjang lantai hutan atau batang mati. Kadang di semak rendah, pohon salak atau rotan. Malam hari bertengger pada vegetasi rendah setinggi 1-3 m dari tanah. Sarang berbentuk bola berongga dari vegetasi pada semak, satu meter diatas permukaan tanah. | |
| Paok Pancawarna |
Elang-ular bido adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hinggaCina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae. Dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa (BOP). Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular. | |
| Elang Ular Bido |
Elang Brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota suku Accipitridae. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam bahasa Inggris adalah Changeable Hawk-eagle karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiahnya yalah Spizaetus cirrhatus. Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina. | |
| Elang Brontok |
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manisterang, tanpa coretan atau garis-garis. Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil. | |
| Elang Jawa |
Tepus pipi-perak (bahasa Latin: Stachyris melanothorax) adalah spesies burung dari keluarga Timaliidae, dari genus Stachyris. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga, laba-lab yang memiliki habitat di hutan perbukitan, tepi hutan, pekarangan, tersebar pada ketinggian 500-1.500 m dpl. Tepus pipi-perak memiliki tubuh berukuran kecil (13 cm). Garis alis keputihan. Mahkota dan sayap coklat kemerahan. Punggung dan ekor coklat zaitun. Tenggorokan bercak putih, dibatasi warna hitam tak teratur. Dada, pipi, dan perut abu-abu. pantat tersapu coklat karat. Iris coklat, paruh coklat tua, kaki coklat. Pemalu, lebih sering bersembunyi dalam kerapatan tumbuhan bawah. Hidup dalam kelompok kecil. Sarang berbentuk kubah berongga, dari daun palem dan rumput, dekat permukaan tanah. Telur berwarna putih, jumlah 2-3 butir. Berbiak setiap bulan, kecuali Juli. | |
| Tepus Pipi Perak |
Sanca kembang atau sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia. Lebih panjang darianakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-etem(Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus. | |
| Sanca Kembang |
Sanca bodo (Python bivittatus) adalah sejenis ular besar dari suku Pythonidae. Awalnya, ular ini adalah anak jenis dari Python molurus(Sanca India). Namun sekarang, dijadikan spesies tersendiri. Nama umum ular ini adalah sanca bodo, sanca myanmar, ula sawa bodo, dan sebagainya; nama umumnya dalam Inggris adalah Burmese python, South-east Asian rock python, atau Tiger python. Ular ini tersebar di beberapa daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara. Tubuh berukuran besar. Panjangnya antara 3 sampai 6 meter, namun seringnya hanya sampai 5 meter. Berat tubuh sampai 160 kg. Mempunyai warna dasar coklat muda dengan bercak-bercak berpentuk tidak beraturan berwarna coklat tua, ada pula yang berwarna dasar kuning, karamel, atau krem, dengan bercak-bercak kuning pekat, cokelat, atau oranye. | |
| Sanca Bodo |